Menurut laporan kantor berita ABNA yang mengutip situs berita Shafaq News, Jawad al-Talibawi, juru bicara militer Asa'ib Ahl al-Haq, menegaskan dalam sebuah pernyataan: "Semua orang harus tahu bahwa dalam budaya kami tidak ada tempat untuk menyerahkan senjata, mengabaikan perlawanan, atau melalaikan konspirasi yang dirancang musuh terhadap kami."
Ia mengatakan: "Masalah ini bukanlah isu politik maupun klausul yang dapat dinegosiasikan, melainkan sebuah keyakinan berdasarkan kedaulatan, penjamin pengambilan keputusan independen, dan perisai kehormatan yang tidak akan hancur oleh tekanan maupun diperjualbelikan melalui dikte pihak luar. Siapa pun yang berpikir sebaliknya, berarti tidak mengenal kami."
Ia menambahkan: "Slogan kami selalu tetap, permanen, dan berkelanjutan; kapan pun kami dibutuhkan, kami adalah penjaga tanah air ini, siap membelanya, mengorbankan nyawa demi negara, dan menjadi pembangun bangsa ini." Juru bicara tersebut juga menambahkan bahwa mereka berada di jalur yang benar menuju Irak yang kuat dan pemerintahan yang sukses.
Sementara itu, Kerangka Koordinasi (Coordination Framework) kelompok Syiah Irak dalam pernyataan resminya menekankan posisi tetap mereka dalam mendukung monopoli senjata di tangan negara melalui rencana nasional yang komprehensif guna memperkuat kedaulatan, menjaga keamanan, serta stabilitas Irak.
Your Comment